Kamis, 17 November 2016



Pada hari Kamis tanggal 17 November 2016, Diskominfo Jawa Barat mengundang Diskominfo dan Komunitas TIK terbaik se Jawa Barat yg berasal dari beberapa kota / kabupaten untuk mengikuti diskusi perumusan paguyuban Komunitas TIK Jawa Barat. Sesuai permintaan Diskominfo Garut, teleconference dilaksanakan di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Mewakili Diskominfo Garut hadir kepala bidang TPDE, sementara dari Komunitas TIK Garut hadir ketua umumnya.

Komunitas TIK Ciamis yg bertindak sebagai moderator mempersilahkan ketua umum Komunitas TIK Garut untuk menyampaikan masukan pertama kali ke forum. Dalam kesempatan tersebut, Komunitas TIK Garut mengusulkan agar paguyuban Komunitas TIK ini berjenjang hingga ke kabupaten / kota. Peran paguyuban di kabupaten / kota adalah sebagai mitra Diskominfo untuk menghimpun data, memberdayakan, dan menilai Komunitas TIK yg menjadi anggota perhimpunan.

Penghimpunan data sekalian untuk mengetahui kondisi Komunitas TIK apakah baru persiapan, atau sudah mandiri, atau madani.  Maksud persiapan adalah Komunitasnya masih tradisional, belum berbadan hukum, tidak memperhatikan tata kelola organisasi, dan mendanai kegiatan dgn swadaya sendiri. Adapun mandiri, maka Komunitas TIK nya sudah berbadan hukum sekurang-kurangnya paguyuban, melaksanakan tata kelola organisasi, dan mendapatkan dana kegiatan dari sponsor. Sementara madani, Komunitas TIK nya sudah memiliki unit bisnis profit yg sebagian dari keuntungannya digunakan untuk membiayai kegiatan non profit.

Berdasarkan data ini Komunitas TIK kabupaten / kota menyelenggarakan peningkatan kapasitas, agar anggota yg kondisi awalnya adalah Komunitas TIK persiapan kemudian menjadi mandiri, dan dari mandiri menjadi madani. Program pemberdayaan lainnya yg dilakukan adalah pelibatan anggota dalam program bersama anggota yg disepakati setiap tahun dalam Konferensi Komunitas TIK tahunan dan program bersama mitra yg diusahakan oleh Komunitas TIK kabupaten / kota.

Oleh karena itu, perhimpunan atau asosiasi Komunitas TIK ini harus berbadan hukum agar dapat mencari dana kegiatan seperti yg diharapkan oleh Komunitas TIK Ciamis. Selain itu dijelaskan kepada Komunitas TIK Sukabumi bahwa badan hukum ini dapat membantu anggota yg berada dalam kondisi persiapan yg belum berbadan hukum agar mendapatkan akses ke kelompok sponsor yg mensyaratkan badan hukum.

Selanjutnya Komunitas TIK kabupaten / kota memberikan penilaian untuk melihat pengaruh program peningakatan kapasitas yg dilaksanakannya bagi semua anggota. Setiap anggota diberikan nilai "akreditasi" Komunitas TIK, dan yang terbaik dapat diberikan piagam penghargaan sebagai Komunitas TIK terbaik se kabupaten / kota sebagaimana yg telah dilakukan di Garut. Kemudian dapat ditunjuk sebagai wakil Komunitas TIK yang ada di kabupaten / kota untuk dinilai oleh Diskominfo Jawa Barat.

Adapun pengurus Komunitas TIK Jawa Barat diisi oleh wakil pengurus kabupaten / kota. Peran utamanya adalah mengorkestrasi kekuatan Komunitas TIK se Jawa Barat agar menjadi kekuatan baru atau agar kekuatannya tersebar di kabupaten / kota se Jawa Barat melalui program yg dilaksanakan oleh anggota Komunitas TIK yg ditunjuk pengurus kabupaten / kota. Pelaksanaan programnya menggunakan dana yang diusahakan oleh pengurus kabupaten / kota dan provinsi.

Diusulkan agar Komunitas TIK kab / kota dapat membentuk sejumlah perhimpunan berdasarkan keluaran Komunitas TIK nya, yang meliputi Perhimpunan Pengguna TIK, Pengembang TIK, Penggerak, dan Pengusaha Digital, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa yg memiliki UNESCO, ITU, dan sebagainya. Pembagian tersebut menurut kepala bidang TPDE Diskominfo Garut memudahkan semua pihak untuk menemukan Komunitas TIK yang diperlukan dalam programnya.

Terkait situs web, diusulkan agar tidak perlu membuat wordpress atau lainnya, langsung saja Sistem Informasi Komunitas TIK dengan basis data mengikuti tempate form isian Komunitas TIK Award Jawa Barat. Datanya harus diperbaharui anggota setahun sekali untuk melihat perkembangannya.

Adapun artikel berita kegiatan anggota, sepakat dengan Komunitas TIK Sukabumi agar disiarkan ulang dari situs web anggota. Jadi pengurus provinsi tidak perlu terlibat dalam pemasukan data profil dan berita. Sistem informasinya sepakat dengan Komunitas TIK Bekasi, harus berplatform Android. Hanya saja platform web juga perlu agar mudah ditemukan oleh mesin pencari. Komunitas TIK Bekasi ditunjuk sebagai pimpinan proyek pengembangam sistem informasinya.

Apa yg didiskusikan tersebut sejalan dengan apa yg sedang berjalan di Garut. Baru saja disepakati bersama Diskominfo Garut kalau Komunitas TIK Garut ini me jadi perhimpunan. Tadinya akan dibadanhukumkan dgn founder dari unsur pemerintah, pegiat TIK, dan perguruan tinggi. Namun setelah adanya gagasan pembentukan Komunitas TIK Jawa Barat berbadan hukum, maka tidak perlu lagi diusahakan badan hukum untuk Komunitas TIK Garut.

Beberapa minggu yang lalu Komunitas TIK Garut telah mengumpulkan Komunitas TIK se Garut untuk menyampaikan kebutuhan data. Komunitas TIK Garut bersama Diskominfo Garut bermaksud membuat basis data Komunitas TIK se Garut sebagai bahan masukan kandidat Komunitas TIK award Jawa Barat berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar