Minggu, 16 Oktober 2016


Pada hari Minggu 16 Oktober 2016 diselenggarakan Konferensi Komunitas TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Garut II tahun 2016. Sesuai hasil diskusi di Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) kabupaten Garut sebelumnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk menghimpun data Komunitas TIK yang ada di Garut serta meningkatkan kapasitas Komunitas TIK. Turut membantu penyelenggaraan kegiatan ini, Relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang bekerja keras membereskan Area 306 selama satu minggu baik sebelum ataupun sesudah Konferensi dan menjadi pengelola registrasi ulang dan pendataan, konsumsi, sarana dan prasarana. Jajaran pengurus Komunitas TIK Garut yang hadir antara lain Sandy Mawardi - Koordinator Komunitas TIK wilayah Selatan Garut, Fahmi Taufiq Zain - Ketua Perhimpunan Penggerak Masyarakat Informasi, dan Nono Kartono - Ketua Perhimpunan Entepreneur Teknologi Informasi. 


Konferensi dihadiri oleh Diskominfo Garut, pengurus Komunitas TIK Garut, pengurus cabang Relawan TIK Indonesia kabupaten Garut, pengurus cabang Satuan Karya Informatika kabupaten Garut, guru pembina serta pengurus dan anggota Komunitas TIK sekolah. Berikut ini daftar Komunitas TIK yang menghadiri Konferensi :
  1. Komunitas Sumber Terbuka SMK Qurotal'ayun
  2. Komunitas TIK SMK Wikrama Garut
  3. Komunitas TIK SMA Negeri 1 Garut
  4. Komunitas TIK SMK Terpadu Hidayatul Faizien
  5. Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi SMK Ciledug Garut
  6. Komunitas TIK SMK Negeri 14 Garut
  7. Komunitas TIK SMK Teknologi Mandiri (STEKMAN)
  8. Komunitas TIK MAN Pameungpeuk
  9. Komunitas TIK SMK Negeri 10 Garut
  10. Komunitas TKJ SMK Kiansantang
Acara dibuka oleh Sekretaris Diskominfo Garut, Drs Diar Cahdiar Antadireja, yang juga merupakan Dewan Penasihat Pengurus Cabang Relawan TIK Indonesia kabupaten Garut dan Dewan Pembina Komunitas TIK Garut. Beliau merasa senang dapat bertemu dengan Komunitas TIK dan menceritakan upayanya pada tahun 2001 untuk mengumpulkan dan mengarahkan Hacker Garut di bawah Masyarakat Telekomunikasi bersama Dr Ir. H. Abdusy-Syakur Amin, M.Eng. dan Prof Dr H. Muhammad Ali Ramdhani, M.T. Beliau menekankan pentingnya medium yang dapat menyatukan Komunitas TIK yang ada di Garut yang dapat saling bekerjasama satu sama lainnya dan besinergi dengan pemerintah. Beliau mengapresiasi kiprah Relawan TIK Garut selama ini hingga penanganan TIK terdampak bencana yang belum sempat diekspos oleh Pemerintah Kabupaten Garut.


Dalam kesempatan materi pertama tentang Pentingnya Komunitas TIK bagi Pemerintah Kabupaten Garut, beliau memaparkan konsep e-Goverment dan Amazing Garut dari berbagai SKPD yang dapat dibantu oleh relawan dari Komunitas TIK di Garut. Beliau menjelaskan bahwa Garut lah pertama kali yang menggunakan domain go.id di Indonesia sebelum beberapa bulan kemudian diberlakukan secara nasional. Hal ini menunjukan inovasi Garut yang terdepan dalam bidang TIK saat itu. 

Beliau menceritakan saat pertama kali mendemonstrasikan video conference dan pencetakan jarak jauh yang saat itu koneksinya masih menggunakan sambungan tembaga. Kehebatan TIK saat itu bagi sebagian peserta yang hadir dianggap mistis yang tidak masuk akal, sehingga mengira kejadian tersebut diskenariokan sedemikian rupa. Namun beliau berhasil membuktikan bahwa kejadian tersebut bukanlah skenario setelah meminta pak Camat untuk bergerak ke arah jam dan mengubah tanggalnya melalu sambungan telepon.

Pada sesi berikutnya, Rinda Cahyana, S.T., M.T., ketua umum Komunitas TIK Garut menjelaskan 7 (tujuh) standar Komunitas TIK yang harus dipenuhi agar dapat diajukan sebagai Komunitas TIK terbaik di Jawa Barat. Beliau membagi kondisi Komunitas TIK menjadi tiga, pertama Persiapan di mana perkumpulannya masih tradisional, kedua Mandiri di mana sudah mulai terdokumentasi dan mampu menjalankan kegiatan dengan dukungan mitra / sponsor, ketiga Madani di mana sudah mengembangkan kegiatan bisnis TIK. Beliau menjelaskan bahwa Komunitas TIK Garut selepas didaulat oleh Gubernur Jawa Barat sebagai Komunitas TIK terbaik di Jawa Barat diamanatkan oleh Basuki Eko, S.H., M.H. yang saat itu menjabat sebagai bidang Informasi SETDA Garut untuk mengayomi Komunitas TIK yang ada di Garut agar dapat menjadi Komunitas TIK terbaik di Jawa Barat. Oleh karena itu Komunitas TIK Garut berubah bentuk menjadi Asosiasi bagi Komunitas TIK yang ada di Garut yang melaksanakan fungsi pendataan, pemberdayaan, dan penilaian. 


Beliau menyampaikan bahwa Komunitas TIK Garut bersama Diskominfo Garut telah melaksanakan fungsi penilaian pada bulan Februari 2016 yang menghasilkan keputusan pemberian sertifikat penghargaan kepada Komunitas TIK SMK Negeri 10 Garut sebagai Komunitas TIK terbaik di Garut. Adapun pemberdayaan, Komunitas TIK Garut telah melaksanakannya melalui kegiatan semisal Seminar dan Pelatihan Masyarakat Informasi atau Olimpiade Komunitas TIK Garut di mana sejumlah Komunitas TIK berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Sementara pendataan dilaksanakan melalui acara Konferensi ini, untuk kemudian ditindaklanjuti kelengkapan datanya dan diserahkan kepada seksi data dan informasi Diskominfo Garut. Ketua umum Komunitas TIK Garut juga mensosialisasikan kegiatan pelatihan Satuan Karya Pramuka Informatka Garut yang akan dilaksanakan sampai bulan Februari 2017. 

Dalam kesempatan yang sama, Deden Fery Martin, S.Ip yang menanganai data dan informasi di Diskominfo Garut, menjelaskan rencana Diskominfo Jawa Barat untuk menghimpun Komunitas TIK se Jawa Barat dan mengevaluasi kinerjanya dari tahun ke tahun untuk keperluan pembangunan di Jawa Barat. Beliau menyimak dan mencatat ragam kegiatan yang dilaporkan oleh setiap Komunitas TIK yang hadir dalam Konferensi tersebut. Berdasarkan framework relawan TIK informasi kegiatan Komunitas TIK baik yang disampaikan dalam pertemua atau disimpan dalam basis data saat registrasi meliputi :
  1. Penyampaian informasi, membantu pemasukan data DAPODIK dan PEMILU
  2. Pengembangan SDM, pelatihan anggota Komunitas TIK terkait pembuatan aplikasi Android dan Arduino, serta materi TIK lainnya, sosialisasi INCAKAP melalui kegiatan roadshow ke SMP, dan penanganan informasi di Kecamatan
  3. Pengembangan TIK, pengembangan aplikasi media pembelajaran berbasis Android, pengembangan perangkat tepat guna dengan Arduino, penanganan komputer dan jaringan di sekolah, 
  4. Kolaborasi, Open Class mingguan yang mendatangkan instruktur dari pegiat atau Komunitas TIK luar, mengikuti program literasi digital bersama Relawan TIK Korea Selatan dan Pesantren Teknologi Informasi Tujuh Hari tahunan.

0 komentar:

Posting Komentar