Kamis, 29 September 2016


Pada tanggal 24 September 2016, ketua Relawan TIK (Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi) Garut memobilisasi Relawan TIK pengembang platform TIK melalui status facebook yang menandai ketua dan staf Perhimpunan Pengembang Platform TIK Garut, pegiat Garut Software Development Meet up, dan programmer lainnya. Mobilisasi tersebut dimaksudkan untuk menyediakan perangkat TIK yang menunjang Posko Relawan paska bencana banjir bandang sungai Cimanuk. Sebelumnya tanggal 22 September 2016, ketua Relawan TIK Garut telah memobilisasi Relawan TIK untuk kebutuhan penanganan perangkat TIK terdampak bencana dan mendirikan Pusat Komunikasi dan Bantuan Relawan TIK Garut. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan oleh Relawan TIK Garut terkait bencana banjir Garut ini meliputi penanganan perangkat TIK terdampak bencana dan penyediaan solusi TIK untuk keperluan Posko relawan.


Malam harinya semua programmer asal Garut yang merespon mengadakan pertemuan online. Dalam pertemuan tersebut disepakati proyek relawan TIK pengembang yang akan berlangsung selama tiga sampai lima hari bernama SIKOBE (Sistem Informasi dan Komunikasi Bencana). Programmer yang bergabung antara lain Sulaeman yang didaulat sebagai project leader, serta Saddam al Mahali, Iqbal Mohamad Hikmat, dan Antonio Saiful Islam sebagai coder. Ketua Relawan TIK Garut sebagai penyelenggara program relawan TIK menyediakan spesifikasi kebutuhan SIKOBE yang menjadi acuan tim proyek dalam mengembangkan SIKOBE. Perhimpunan Pengembang Platform Komunitas TIK Garut memberi bantuan terhadap gugus tugas SIKOBE. 


Satu hari kemudian tanggal 25 September 2016 dilaksanakan pertemuan gugus tugas di sekretariat Relawan / Komunitas TIK Garut. Dalam pertemuan tersebut dibahas spesifikasi kebutuhan SIKOBE berikut pembagian tugas. Sulaeman sebagai project leader menjelaskan teknologi kolaborasi dan pemrograman yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek. Rinda Cahyana selaku Ketua Relawan TIK Garut mengingatkan kembali komitmen semua relawan TIK pengembang yang terlibat bahwa proyek SIKOBE dilaksanakan secara sukarela demi amal. Sulaeman mendapatkan izin cuti selama lima hari dari perusahaannya di Inggris untuk melaksanakan kegiatan amal ini. 


Akhirnya pada tanggal 29 September 2016, project leader yang merupakan pegiat Garut Software Development Meet-Up ini mengumumkan luaran kegiatan pengembangan SIKOBE selama 4 hari. SIKOBE kemudian ditetapkan sebagai Open Source dengan lisensi MIT dan diterbitkan di GitHub. Disebutkan dalam deskripsinya bahwa aplikasi web SIKOBE pada awalnya di bangun untuk membantu para relawan memberikan informasi mengenai situasi dari semua area yang terdampak bencana banjir di Garut, sehingga publik dapat memantau perkembangannya dan dapat menyalurkan bantuan ke area yang membutuhkan. Aplikasi tersebut dibangun pertama kali oleh para Relawan TIK - Perhimpunan Pengembang Platform TIK Garut. Karena keterbatasan waktu para relawan yang mempunyai kemampuan web programming, maka awal belum semua fasilitas terimplementasi.

0 komentar:

Posting Komentar