Rabu, 28/10/2014. Sejumlah Komunitas TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Garut berkumpul di Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk mengikuti Konferensi Komunitas TIK Garut yang Pertama. Komunitas TIK di lembaga pendidikan diwakili oleh pembinanya yang di antaranya merupakan guru dalam bidang TIK. Komunitas TIK tersebut meliputi :
- Komunitas TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut, diwakili oleh Indra Novian
- Komunitas TIK SMA Muhammadiyah 1 Garut, diwakili oleh Ade Ramlan, S.Kom
- Komunitas TIK SMK Ciledug Garut, diwakili oleh Nono Kartono, ST
- Komunitas TIK SMK Sentosa, diwakili oleh Moch. Iqbal A.
- Komunitas TIK SMK as-Salam, diwakili oleh Asep Wawan, ST, M.Si
- Komunitas TIK SMK Plus al-Hidayah , diwakili oleh Bubun N.
- Komunitas TIK SMK Nurul Hakim, diwakili oleh Nanang
- Komunitas TIK SMK Ma'arif Pamengpeuk, diwakili oleh Nevia Yusuf
- Komunitas TIK SMK Ma'arif Garut, diwakili oleh Fahmi, ST
- Komunitas TIK SMKN 1 Garut, diwakili oleh Nunung Nurhayati, ST
- Komunitas TIK SMKN 2 Garut, diwakili oleh Hilman Zaini
- Komunitas TIK SMKN 5 Garut, diwakili oleh Eris Fathoni, ST
- Komunitas TIK SMKN 10 Garut, diwakili oleh Resna Retnowati, ST
- Komunitas TIK MAN 1 Pameungpeuk, diwakili oleh Sandy Mawardi, ST
- Komunitas TIK Madrasah Aliyah Yasmu, diwakili oleh Muhammad Iqbal Musalim
- Komunitas TIK Wikrama Garut, diwakili oleh Inda Muliana
- Komunitas TIK Pesantren Yapinur Limbangan, diwakili oleh Ceng Dedin Ahza
Turut hadir dalam acara tersebut Ipan Setiawan mewakili blogger Garut, perwakilan bagian informatika SETDA Garut, Telkom dan Telkomsel Garut.
Dalam acara tersebut Komunitas TIK Garut mengajak Komunitas TIK yang hadir untuk memerangi buta TIK dasar dan meningkatkan publikasi di internet melalui program KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi). Ketua Komunitas TIK Garut menjelaskan bahwa melek TIK dasar merupakan prasyarat yang harus dipenuhi masyarakat agar dapat memperoleh manfaat dari TIK dan menjadi bagian dari masyarakat informasi. Program KPMI membantu para pembina yang merupakan guru TIK untuk melaksanakan fungsinya menurut peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 68/2014. Melalui program KPMI para siswa yang dibina dilatih untuk mendengar, melihat dan mempraktekan, serta menyampaikan pengetahuannya kembali secara oral ataupun melalui media online. Dan melalui program KPMI para pembina bisa memfungsikan sekolah sebagai pusat pembangunan masyarakat informasi, yang tidak hanya mengentaskan buta TIK dasar sivitas akademiknya saja tetapi juga masyarakat sekitar, dan juga tidak hanya membuka akses informasi akademik saja tetapi juga informasi tentang desa di mana sekolahnya berada.
Dalam kesempatan diskusi, peserta meminta Komunitas TIK Garut dan Provider Internet untuk memperhatikan kebutuhan pelatihan untuk operator sekolah. Ketua Komunitas TIK Garut menjelaskan bahwa selama dua tahun telah melaksanakan pelatihan untuk guru di lingkungan sekolah, madrasah, dan pesantren. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan forum operator sekolah di Garut dapat membangun kerja kolaboratif untuk mewujudkan kegiatan pelatihan tersebut.
Sementara itu perwakilan guru lainnya menyatakan apresiasinya atas layanan Telkom dan Telkomsel yang diberikan untuk sekolah di Garut, khususnya dengan adanya fasilitas Wifi Indonesia yang memungkinkan para siswa untuk dapat mengakses internet dengan biaya terjangkau. Ketua Komunitas TIK Garut berharap para pembina Komunitas TIK di sekolah dapat menjembatani kebutuhan koneksi internet masyarakat di lingkungannya dengan memberikan edukasi cara penggunaan layanan internet Telkomsel hingga penyediaan perangkat aksesnya.
Sementara itu perwakilan guru lainnya menyatakan apresiasinya atas layanan Telkom dan Telkomsel yang diberikan untuk sekolah di Garut, khususnya dengan adanya fasilitas Wifi Indonesia yang memungkinkan para siswa untuk dapat mengakses internet dengan biaya terjangkau. Ketua Komunitas TIK Garut berharap para pembina Komunitas TIK di sekolah dapat menjembatani kebutuhan koneksi internet masyarakat di lingkungannya dengan memberikan edukasi cara penggunaan layanan internet Telkomsel hingga penyediaan perangkat aksesnya.
Untuk menunjukan kesiapannya dalam melaksanakan program KPMI, Komunitas TIK Garut meluncurkan buku keahlian TIK dasar dan distro Linux miOS. Secara simbolis buku dan distro tersebut diserahkan oleh Komunitas TIK Garut melalui perwakilan Telkom dan Telkomsel kepada Komunitas TIK Garut di wilayah Selatan dan Utara Garut. Sementara secara simbolis pula, Komunitas TIK Garut melalui perwakilan bidang Informatika SETDA Garut menyerahkan buku dan distro tersebut kepada perwakilan Telkom dan Telkomsel Garut. Selain itu Komunitas TIK Garut meluncurkan Sistem Informasi KPMI yang akan merekam kegiatan anggota KPMI se Garut.
Perwakilan Telkomsel Garut menyatakan komitmennya membantu pelaksanaan program KPMI dan program lainnya yang dilaksanakan oleh Komunitas TIK Garut. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan program, di mana program melek internet yang dilaksanakan oleh Telkomsel merupakan bagian dari program melek TIK dasar yang dilaksanakan oleh Komunitas TIK Garut. Dan untuk menunjukan komitmen kerjasama, Komunitas TIK Garut mengumumkan perubahan pakaian dinas hariannya yang baru untuk anggota dan pembina KPMI.
Program KPMI merupakan bagian penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut, yang merupakan implementasi konsep Aktivitas dan Kompetensi Relawan TIK yang dibuat Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Dengan program ini diharapkan terjadi peningkatan jumlah populasi melek TIK dasar, informasi, relawan TIK, dan sekolah baru untuk penerapan program KPMI. Konferensi Komunitas TIK Garut merupakan tahap persiapan yang akan diikuti kemudian oleh kegiatan pelatihan pembina KPMI.
0 komentar:
Posting Komentar