Rabu, 23 Desember 2015


Garut, 22 Desember 2015 merupakan hari di mana seluruh unsur Qudruple Helix berkumpul di Sekolah Tinggi Teknologi Garut untuk mendiskusikan usulan program bersama pembangunan masyarakat informasi di Garut tahun 2016 yang dibuat dan disampaikan oleh ketua program studi Teknik Informatika mewakili Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Turut hadir membuka acara tersebut pak Bambang mewakili Direktur Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika.

Sebelumnya Sekolah Tinggi Teknologi Garut menandatangani piagam kerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika serta dua sekolah yakni SMK Ma'arif Pameungpeuk mewakili sekolah di selatan Garut dan SMK Negeri 10 Garut mewakili sekolah di utara Garut. Dalam rangka mewujudkan kerjasama tersebut program studi merumuskan program bersama. Sebelum usulan program bersama disampaikan, DR Dudi Sudrajat Abdurachim, M.T. kepala Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat memberikan gambaran seputar pembangunan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di dunia, Indonesia, dan Jawa Barat, serta program sejuta domain Indonesia yang akan dimulai tahun 2016. Selanjutnya agar pemerintah kabupaten Garut mendapatkan gambaran bagaimana relawan TIK harus diposisikan oleh pemerintah, disampaikan gambaran regulasi yang sedang disusun terkait Relawan TIK oleh perwakilan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika.


Di dalam usulannya, ketua program studi Teknik Informatika yang juga merupakan relawan TIK Garut menjelaskan rencana kurikulum program studinya tahun 2016 yang akan mengintegrasikan relawan TIK dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kurikulum tersebut akan membentuk mahasiswa menjadi smart people yang dapat menghasilkan smart content dengan penguasaan melek informasi dan TIK nya, serta membantu penerapan TIK di tengah masyarakatnya. Mahasiswa juga dibentuk untuk dapat menghasilkan smartware yang dapat dimanfaatkan oleh smart people untuk mengelola smart content dan menjadi penggerak industri informasi. Dalam kaitannya dengan smartware, relawan TIK Garut yang juga ketua umum Komunitas TIK Garut ini menyampaikan gagasan kerangka kegiatan rekayasa strategi, rancangan dan aplikasi multi-platform di area TIGER (Tourism, Industrial, Government, Education, Religious) yang dapat dilaksanakan oleh para pengembang smartware, dalam rangka mewujudkan Smart Swiss van Java.   

Selain itu juga ditunjukan bagaimana layanan relawan TIK dilaksanakan secara berkelanjutan oleh lembaga pendidikan di dalam dan sekitar kampus melalui kegiatan ekstrakurikuler KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi) dengan tujuan menjaga keberadaan relawan TIK di lembaga pendidikan, serta meningkatkan jumlah masyarakat melek informasi dan TIK, jumah konten di internet, TIK di dalam dan sekitar kampus, dan KPMI baru. Hal ini diperlukan untuk mendorong peningkatan jumlah relawan TIK secara masif yang diperlukan untuk mewujudkan satu desa satu relawan TIK seperti yang diharapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika. 

Diujung presentasinya, Rinda Cahyana menyampaikan dua usulan yakni terkait sasaran KPMI dan program bersama tahun 2016. Secara ringkas isi sasaran tersebut adalah menjadikan lembaga pendidikan sebagai pusat layanan relawan TIK di mana anggota KPMI yang merupakan anggota dari Komunitas TIK di sana melaksanakan sejumlah layanan untuk kampusnya dan masyarakat sekitar kampus yang meliputi penyediaan dan atau edukasi informasi dan atau TIK. Sementara program bersama tersebut berkaitan dengan peringatan kejadian penting khususnya terkait kegiatan relawan TIK di Garut sepanjang tahun 2012 hingga 2015. Program tersebut meliputi 1) Olimpiade Komunitas TIK se Garut yang dilaksanakan pada Milad Kabupaten Garut (16 Februari), 2) Bulan International IT Volunteering yang dilaksanakan pada bulan di mana Korea IT Volunteer dulu melaksanakan kegiatannya bersama relawan TIK lokal di Garut sepanjang tahun 2012 sampai dengan 2014, 3) Konferensi Komunitas TIK Garut bertepatan dengan milad Komunitas TIK Garut (15 Oktober) untuk evaluasi dan perumusan program bersama, dan 4) Garut IT Volunteering, yakni kegiatan serentak oleh semua relawan TIK di Garut bertepatan dengan milad Relawan TIK Garut (24 November).



Dalam sesi diskusi, Telkomsel mendorong Komunitas / Relawan TIK Garut untuk dapat mendampingi desa yang pernah diberi bantuan komputer. Komunitas TIK Garut mengapresiasi dukungan Telkomsel terhadap berbagai kegiatan yang diselenggarakan di sepanjang tahun 2015.  Sementara dari Telkom menginformasikan infrastruktur dan titik wifi corner yang dapat dimanfaatkan oleh relawan TIK di Garut untuk keperluan edukasi internet. Rinda Cahyana meminta bantuan kepada Telkom untuk dapat menyediakan jaringan Wifi ID untuk dua sekolah percontohan KPMI yang menandatangani piagam kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan Dinas Komunikasi dan Informatika Garut, yakni SMK Maarif Pameungpeuk dan SMK Negeri 10 Garut. Ketersediaan internet dibutuhkan di dua sekolah tersebut untuk menunjang kegiatan training of traineer, penyampaian informasi sekitar di internet, dan pelaporan kinerja KPMI.

Kwarcab Garut yang diwakili oleh H. Uloh menginformasikan bahwa Saka Telematika di Garut masih dalam proses pembentukan. Kwarcab Garut mempersiapkan majalan online dan tercetak Warta Muda Garut yang tidak hanya berisi informasi Kepramukaan saja tetapi juga Kepemudaan secara umum. Dan terakhir dari SMK Ma'arif Pameungpeuk menyampaikan informasi manfaat KPMI bagi kampus, termasuk pertumbuhan anggota dan kegiatan pelayanan relawan TIK yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik kepada masyarakat.

Unduh presentasi di sini 

0 komentar:

Posting Komentar