Ngabuburit Nonton Bareng Asadessa

Garut, 10 Juli 2015. Bertempat di sekretariat Komunitas / Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), pengurus berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Dalam kesempatan tersebut, secara tidak sengaja sekretariat dikunjungi rombongan dari Sahabat Pulau. Acara ngabuburit nonton film Asadessa pun menjadi lebih semarak.

Film garapan ICTWatch dengan Relawan TIK Indonesia ini meliput aparatur dan warga desa dari kalangan pengusaha, petani, nelayan, dan lainnya yang mendapatkan keuntungan kompetitif dari konten yg diterbitkannya di internet. Tidak seperti di kota, warga desa terkadang harus berjuang keras untuk mendapatkan sinyal seluler agar terhubung ke internet. Ketua umum Komunitas TIK Garut menjelaskan bahwa film Asadessa menunjukan populasi masyarakat informasi di desa yg telah menaiki tiga jenjang keadaan, yakni kesadaran, keahlian teknis, dan keuntungan.

Di akhir acara, ketua Komunitas Sahabat Pulau Indonesia menjelaskan kegiatannya di puluhan rumah baca. Rinda Cahyana yg juga relawan TIK Garut menjelaskan bahwa konten merupakan kunci sukses masyarakat informasi, yg disediakan melalui aktivitas membaca dan menulis. Rumah baca apabila menerapkan TIK akan menjadi industri konten yang memberikan keuntungan secara materi atau selainnya. Oleh karenanya, selain lembaga pendidikan dan telecenter, rumah baca pun dapat menjadi Pusat Pembangunan Masyarakat Informasi yg perlu diadakan di desa.

Abdul Karim, direktur eksekutif Sahabat Pulau mengatakan bahwa usaha menerapkan TIK telah dilakukan dengan menyelenggarakan program Literasi Digital dimana Ipan Setiawan yang merupakan pengurus Komunitas TIK Garut ditunjuk sebagai pelatihnya. Masyarakat binaannya di Pulau Pramuka telah diajarkan dan memanfaatkan media sosial facebook untuk penyebaran informasi tentang penyulingan air laut dan pertanian. Pemuda yang hendak merintis kegiatan kepemudaan di Tasikmalaya ini menyatakan siap bekerjasama untuk memajukan masyarakat khususnya para pemuda di Garut dan Tasikmalaya.